TUGAS SUMMARY
Teungku Helmi
NPM : 1609200020008
Jurusan/ Universitas : Magister
Manajemen, Universitas Syiah Kuala
Angkatan/Unit : 69/C
CAPTER 12 :
“CORPORATE CULTURE AND LEADERSHIP : KEYS TO GOOD STRATEGY EXECUTION”
Budaya perusahaan adalah karakter dari iklim kerja internal
perusahaan seperti yang dibentuk oleh sistem nilai-nilai bersama, keyakinan,
standar etika, dan tradisi yang pada gilirannya menentukan norma-norma
perilaku, sikap, praktek kerja, dan gaya operasional. Budaya sebuah perusahaan
adalah penting karena mempengaruhi tindakan organisasi dan pendekatan untuk
melakukan bisnis. Dalam arti yang sangat
nyata, budaya adalah DNA organisasi perusahaan.
Fitur utama dari budaya perusahaan termasuk nilai-nilai
perusahaan dan standar etika, pendekatan manajemen, suasana kerja dan semangat
perusahaan, bagaimana personil berinteraksi, perilaku dihargai melalui insentif
( baik secara keuangan dan simbolik ), tradisi dan perulanga “mitos”, dan cara
berurusan dengan para pemangku kepentingan.
Budaya sebuah perusahaan didasarkan dan terbentuk oleh
nilai-nilai inti dan standar etika. Nilai-nilai inti dan prinsip-prinsip etika
memberikan dua peranan dalam proses pembangunan budaya:
• Mendorong iklim kerja dimana karyawan berbagi nilai-nilai
bersama dan tentang bagaimana bisnis perusahaan akan dilakukan.
• Mereka berfungsi sebagai tolak ukur untuk mengukur
kesesuaian tindakan, keputusan, dan perilaku, sehingga membantu personil
perusahaan terhadap kedua hal tersebut untuk melakukan hal yang benar.
Budaya perusahaan sangat bervariasi dalam kekuatan dan
pengaruh. Beberapa sangat tertanam dan memiliki dampak besar pada praktek
perusahaan dan norma-norma perilaku. Lainnya adalah lemah dan memiliki relatif
sedikit pengaruh pada operasional perusahaan.
Budaya perusahaan yang kuat dapat memiliki efek positif atau
negatif pada pelaksanaan strategi. Ketika mereka sesuai dengan persyaratan
perilaku rencana implementasi strategi perusahaan, mereka bisa menjadi bantuan
yang kuat untuk eksekusi strategi. Sebuah budaya yang didasarkan pada jenis
tindakan dan perilaku yang kondusif untuk pelaksanaan strategi yang baik
membantu upaya dalam tiga cara:
• Dengan memfokuskan perhatian karyawan pada tindakan yang
paling penting dlama upaya eksekusi strategi.
• Melalui tekanan teman satu tim, budaya diinduksikan ke
karyawan untuk memberikan kontribusi bagi keberhasilan upaya eksekusi strategi.
• Dengan energi karyawan, memperdalam komitmen mereka untuk
upaya eksekusi strategi, dan meningkatkan produktivitas usaha mereka.
Dengan demikian, kepentingan manajemen yang terbaik adalah
mendedikasikan usaha yang cukup untuk membangun budaya perusahaan mendorong
perilaku dan praktek kerja yang kondusif untuk pelaksanaan strategi yang baik.
Budaya perusahaan yang kuat serta kondusif untuk pelaksanaan
strategi yang baik adalah budaya yang sehat. Begitu juga budaya kinerja tinggi
dan budaya adaptif. Yang terakhir sangat penting dalam lingkungan yang dinamis.
Budaya yang kuat juga bisa tidak sehat. Lima jenis budaya yang tidak sehat
adalah :
1. Orang-orang yang tidak tahan akan perubahan
2. Orang-orang yang ditandai dengan pengambilan keputusan
berat dan dipolitisasi.
3. Orang-orang yang picik.
4. Orang-orang yang berprinsip etis dan diresapi dengan
keserakahan.
5. Orang-orang yang terdiri dari subkultur yang tidak
kompatibel.
Semua itu menghambat pelaksanaan strategi yang baik.
Mengubah budaya perusahaan, terutama yang kuat dengan
ciri-ciri yang tidak sesuai dengan ersyaratan strategi baru, adalah tantangan
yang sulit dan sering memakan waktu. Mengubah budaya memerlukan kepemimpinan
yang kompeten diatas. Semakin banyak tindakan dan perilaku budaya sesuai apa
yang dibutuhkan untuk eksekusi strategi yang baik, manajer harus bergantung
pada kebijakan, aturan, prosedur, dan pengawasan untuk menegakkan apa yang
harus dan tidak harus dilakukan.
Memimpin eksekusi strategi yang baik dengan tiga tindakan
dari manajer yang bertanggung jawab adalah:
• Tetap diatas terhadap apa yang terjadi dan memantau
kemajuan. Hal ini sering dicapai melalui pengelolaan dengan berkeliling (MBWA).
• Menempatkan tekanan yang konstruktif pada organisasi untuk
mengeksekusi strategi dengan baik dan mencapai keunggulan operasional.
• Memulai tindakan korektif untuk meningkatkan pelaksanaan
strategi dan mencapai hasil kinerja yang ditargetkan.
0 komentar:
Posting Komentar